| HOME | PENDAPAT |

SIRIH MERAH TANAMAN EKSOTIK

SIRIH MERAH TANAMAN EKSOTIK

Friday 5 December 2008

Serangan Jantung Urung Merenggut Nyawa.

Ny. Murjiasih, 51 tahun, Yogyakarta
Setahun setelah suami tercinta menghadap Ilahi, kondisi fisik Ny. Murjiasih semakin memburuk. Bukan hanya karena larut dalam kesedihan, tetapi juga karena beban hidup keluarganya harus ditanggung sendiri.
Sementara itu, anak semata wayangnya mebutuhkan biaya pendidikan yang tidak ringan.Tekanan keadaan seperti inilah yang membuatnya stres dan kehilangan semangat berjuang untuk menghadapi kehidupan yang semakain berat, sehingga daya tahan tubuhnya menurun dan organ jantungnya pun terserang penyakit.
Awalnya, muncul keluhan-keluhan ringan seperti badan lemah, gemetaran, sering keluar keringat kingin, dan dada terasa sesak. Gejala-gejala tersebut diatasinya dengan minum obat masuk angin dan kadang-kadang kerokan, kemudian membaluri sekujur tubuhnya dengan minyak kayu puitih. Gejala seperti ini sering datang dan pergi. Selanjutnya, semakin hari dadanya semakin terasa nyeri, serta di daerah punggung dan tengkuk terasa pegal-pegal.
Dokter terdekat yang menjadi langganan berobat, merujuk ke salah satu rumah sakit terbesar di yogyakarta untuk memeriksakan kondisi jantungnya. Setelah di-EEG (rekam jantung), ada indikasi kerja jantung memburuk. Setiap periksa di rumah sakit, obat-obat untuk menormalkan kerja jantung direbus dengan biaya yang tidak murah. Hampir satu tahun sakitnya tidak menunjukkan kesembuhan.
Pada suatu hari, sekitar jam 05.30, Ny. Murjiasih diantarkan ke tempat penulis menggunakan mobil tetangganya dalam kondisi tidak sadar. Muka pucat, badan dingin, kedua tangan dan kaki kaku, kedua matanya memandang kosong ke atas, tidak bisa bicara, serta bibirnya membiru seolah mendekati sekarat. Sampai di rumah penulis, dia dibaringkan dengan posisi miring agar jantung berada di atas. Langkah pertama yang diambil penulis adalah mengatur posisi tubuhnya agar rileks. Sekujur tubuh dihangatkan, telapak kaki, telapak tangan, pinggang, tengkuk, dan bagian perut dibakar dengan minyak kayu putih. Simpul saraf bagian telapak kaki dirangsang aktif dengan totok jari, terutama di titik jantung dan kelima organ penting lainnya.
Setelah sadar, 30 menit kemudian, Ny Murjiasih didudukkan dan penulis memberi 0,5 gelas (100 ml) minuman Teh hijau yang dicampur dengan Teh Sirih Merah ditambah sedikit madu dalam keadaan hangat. Selang 30 menit setelah minum Teh herbal tersebut, wajah Ny. Murjiasih mulai memerah, tidak pucat seperti saat datang, serta badannya mulai hangat kembali,. Walaupun dengan perlahan, mulutnya sudah bisa bicara, menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya hingga sampai kena serangan jantung.
Pada hari-hari berikutnya Ny. Murjiasih rutin minum kapsul Ekstrak Sirih Merah. Sampai saat riwayatnya ditulis, dia masih dalam keadaan sehat dan tidak mengkhawatirkan seperti saat kritis seperti yang penulis lihat sendiri. Ternyata melalui sirih merah ditambah tanaman herbal lain, sang Khalik memberikan jalan kesembuhan bagi hamba-NYA yang patuh dan taat mengabdi.
Artikel ini dikutip dari buku: BASMI PENYAKIT DENGAN SIRIH MERAH, karangan: BAMBANG SUDEWO, hal 13 - 15, Cetakan Kelima 2008 Penerbit AgroMedia Pustaka. Dikutip oleh: Perwakilan Banyuwangi – PJ Sekar Kedhaton

HARGA / ONGKOS KIRIM / BONUS

HARGA :

TEH HERBAL SIRIH MERAH (Teh Celup)
Maaf, untuh teh herbal kami tidak jual lagi!


KAPSUL EKSTRAK SIRIH MERAH PLUS
Harga : Rp. 145.000,-

Isi : 60 KAPSUL PER BOTOL

ONGKOS KIRIM : Rp. 10.000,- (P. Jawa), Rp. 20.000,- (Luar P. Jawa)

BONUS :
Kami Bantu Penyembuhan Dengan Terapi Penyembuhan Jarak Jauh.

Copyright © pesonasirihmerah.blogspot.com December 2008.
All Rights Reserved
BANYUWANGI – JAWA TIMUR – INDONESIA